Valkrisda Caresti
adalah satu dari sekian banyak contoh pebisnis muda wanita yang sukses. Bukan
saja sukses dengan meraup keuntungan finansial yang banyak, namun ia juga
berhasil menyulap limbah yang awalnya tidak bermanfaat menjadi barang dengan
nilai jual tinggi. Dengan daya kreasi darah mudanya, dia mampu membuat
#kerajinan tangan yang sangat indah.
Bisnis yang ia
tekuni ini berbasis pada pemanfaatan limbah baik kain maupun kertas yang sudah
tidak terpakai lagi yang kemudian dia kreasikan menjadi produk scrapbook atau
semacam produk hiasan seperti album hiasan dan lainnya.
Nah, bagaimana awal
mula bisnis gadis yang lahir di Surabaya, 14 September 1996 ini bisa
menghasilkan jutaan rupiah, simak kisahnya di bawah ini.
Berawal Dari Sebuah
Kesenangan
Valkrisda Caresti
Botha yang saat itu sekitar tahun 2012 masih duduk di bangku SMA, sudah mulai
merintis bisnis scrapbook ini. Tentu ia memulainya dengan skala yang masih
kecil, karena memang ia bisa mengerjakannya untuk mengisi waktu setelah
aktifitas sekolah selesai.
Awal mula ia
membuat kerajinan dari bahan kain atau kertas ini adalah bermula ketika ia
mempunyai hobi memberikan kado sesuatu yang unik kepada temannya, entah ketika
ulang tahun maupun hari spesial yang lain. Ia memiliki keyakinan bahwa
pemberian dari
buatan tangan sendiri tentu akan lebih memiliki kesan spesial
bagi yang diberinya.
“Menurut saya, itu
lebih berharga dan bernilai karena itu adalah jerih payah tangan saya sendiri.
Setelah saya membuatkan kado handmade untuk sahabat, banyak teman yang lihat
dan suka. Terus, mereka mau pesan,” kenang Valkrisda.
Nah, dari sini
kemudian banyak dari teman-temannya yang menyukai perhiasan yang dibuat oleh
nya. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata semakin banyak yang menyukai
produk buatannya tersebut. Meskipun banyak permintaan, namun Valkrisda Caresti
pada mulanya tidak mau menjadikan kesukaannya ini sebagai bisnis.
Karena ia
beranggapan bahwa kerajianan yang ia buat semata-mata hanyalah hobi. Ia takut
kalau nantinya jika hobinya tersebut di bisnis kan menjadikannya terlalu
tergiur dengan uang.
Mulai Fokus Berbisnis
Handicraft
Yang pada awalnya
Valkrisda Caresti menolak menjadikan hobinya sebagai sebuah bisnis, lama
kelamaan ia menyadari bahwa ketika hobinya dijadikan sebuah bisnis maka ia akan
memiliki kesempatan lebih luas untuk membantu orang lain melalui karyanya.
Dengan karya yang ia buat, tentu secara tidak langsung ia bisa membuat orang
lain senang. Dari kesadaran ini, kemudian ia memutuskan untuk mulai menekuni
scrapbook sebagai sebuah bisnis.
Setelah memutuskan
untuk fokus pada bisnis handicraft, kemudian ia membawa brand yang bernama
Syawnscrap. Nama Syawnscrap menurutnya mempunyai sebuah filosofi tersendiri.
Menurut Valkrisda, Syawnscrap itu dari kata Syawnlight, dimana syawn memiliki
arti suara perempuan terbang, dan light adalah sinar.
Dari beberapa arti
kata tersebut, jika dirangkaikan maka Syawnlight memiliki arti perempuan yang
bersinar terbang untuk mencapai cita-citanya. Nah, karena bisnis Valkrisda ini
mempunyai beberapa jenis, salah satunya di bidang scrap, jadi suku kata
belakangnya diganti Syawnscrap.
Pengalaman Mengesankan Dalam
Bisnis Scrap
Perbedaan bisnis
scrap yang ditekuni Valkrisda Caresti dengan bisnis sejenis lainnya adalah
scrap buatan Valkrisda ini bisa menyesuaikan dengan tema dari konsumen.
Jadi
bagaimana konsep yang diinginkan oleh konsumen bisa diterjemahkan ke dalam
sebuah perhiasan sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, Valkrisda juga
sering membantu merancang konsep ketika klien nya belum menemukan tema yang
jelas.
Banyak pengalaman
berkesan yang dialami Valkrisda Caresti selama menjalani bisnis scrap ini,
misalnya seperti ada beberapa pelanggan yang membayar pesanannya dengan
menyicil sampai dua bulan.
Bahkan ada juga seorang dari kliennya yang memesan
scrapbook dengan harga yang sangat mahal untuk memikat seorang cewek, namun
sayang ceweknya malah jadian sama cowok lain. Hal-hal lucu semacam ini sering
ditemui Valkrisda yang membuatnya semakin tertarik untuk menekuni bisnis
handicraft ini.
Menurut Valkrisda
Caresti, diantara banyak pengalaman yang mengesankan tersebut, yang paling
mengesankan adalah hasil yang ia dapat.
"Bukan pada uang nya, melainkan ia
merasa bangga karena mampu membeli kebutuhan nya sendiri seperti buku dan
seragam sekolah dan kebutuhan yang lain, tanpa memberatkan orang tua."
No comments:
Post a Comment